Rabu, 30 April 2008

PENDIDIKAN PARA GURU?ATAU JUSTRU KESALAHAN PENDIDIKAN PARA GURU?

Apakah kemampuan untuk mengajar merupakan sebuah kemampuan

bawaan sejak lahir atau apakah kemampuan untuk mengajar didapat melalui jenjang pendidikan? Bila kemampuan mengajar diperoleh sebagai bawaan lahir, maka pemberian sertifikasi atau keberadaan program-program pendidikan guru merupakan hal yang tidak memiliki arti penting dalam mengevaluasi kemampuan seorang guru dalam menjalankan perannya di masyarakat. Pada sisi lain, bila kemampuan mengajar didukung melalui sekolah-sekolah pendidikan, maka sebuah pertanyaan penting muncul. Bagaimana kita dapat mengetahui hal-hal apa yang paling penting yang perlu dimiliki oleh seorang guru sebelum melakukan tanggung jawab formalnya? Terkait pertanyaan di atas, maka ada hal lain yang juga penting untuk dibahas, yakni bagaimana kita mengetahui kompetensi-kompetensi apa yang paling penting dimiliki oleh seorang guru setelah sertifikasi, dalam rangka menjaga kinerjanya sebagai pendidik?

Setiap upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya harus didahului oleh sebuah perumusan akan tujuan sekolah. Apabila tujuan telah dirumuskan dengan jelas, maka pendekatan pada persoalan ini bisa jadi berupa peninjauan semua standar sertifikasi bagi para guru. Tinjauan tersebut akan menawarkan suatu wawasan yang bervariasi dalam menentukan standar sertifikasi dan suatu wawasan fleksibilitas standar.

Ada suatu landasan untuk mempertimbangan program-program persiapan para guru dan nilai standar-standar sertifikasi. Ketika kebijakan itu dibuat, maka suatu pekerjaan melayani publik berada dalam sebuah posisi untuk mengetahui apakah anggota-anggotanya telah dipersiapkan dengan benar, dan apakah standar-standar sertifikasi yang sudah ada mampu mengurangi orang-orang yang tidak mampu menawarkan layanan ini.

Makalah ini menjelaskan beberapa pemikiran para ahli mengenai masalah pendidikan bagi para calon guru dan proses sertifikasi guru. Herbert Schueler mempertanyakan prinsip-prinsip pengajaran yang baik yang esensial bagi keberhasilan ditengah-tengah masalah yang berlaku dalam semua situasi sosial pengajaran. Harry Broudy menggambarkan elemen-elemen penting bagi sebuah program persiapan guru. Sementara banyak informasi yang merupakan bagian dari persiapan para guru diteliti oleh Jerome Bruner. Masing-masing makalah ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus ada dalam kurikulum bagi calon-calon guru. Makalah terakhir oleh David Epperson menawarkan sebuah landasan untuk melakukan hal-hal yang dirasa perlu terkait sertifikasi guru.



TO BE CONTINUED TO THE NEXT POST....



Tidak ada komentar: